
BRMP Sulbar Dampingi LTT dan Tinjau Infrastruktur Irigasi Rusak di Papalang
MAMUJU-Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap peningkatan produksi padi dan percepatan luas tambah tanam (LTT), Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat melakukan kunjungan lapangan ke Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju. Kegiatan ini dipimpin oleh PJ LTT Mamuju, Marwayanti Nas, bersama tim, serta didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Papalang, Anwar.
Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk memantau langsung kondisi lahan dan infrastruktur irigasi di dua desa yaitu Desa Bonda dan Desa Toabo. Di lokasi pertama, Desa Bonda tepatnya di Kelompok Tani (KT) Harapan Maju 2, tim menemukan lahan sawah dengan indeks pertanaman (IP) 1 dalam kondisi kering akibat tidak adanya hujan. Sumber air yang biasanya berasal dari sungai melalui irigasi perpompaan tidak dapat dimanfaatkan karena pompa mengalami kerusakan. Selain itu, jaringan irigasi sepanjang 1.000 meter yang terbagi dalam dua jalur juga dalam kondisi rusak, sehingga petani kesulitan mengolah lahan.
Kondisi serupa juga ditemui di lokasi kedua di Desa Toabo yang melibatkan KT Usaha Maju I, Usaha Maju II, dan Sumber Tani IV. Lahan sawah seluas kurang lebih 50 hektare di desa ini mengalami kekeringan karena jaringan irigasi dangkal dan perlu segera direhabilitasi. Air dari bendungan tidak mampu menjangkau area persawahan, sehingga dibutuhkan pembangunan dam parit agar distribusi air bisa maksimal.
Selain fokus pada pendampingan LTT, tim BRMP Sulbar juga memanfaatkan kesempatan ini sebagai verifikasi lapangan terhadap Calon Petani Calon Lahan (CPCL) untuk program Optimasi Lahan (Oplah) tahun 2025. Program ini dirancang sebagai upaya memperbaiki kondisi lahan dan meningkatkan produksi padi.
Berdasarkan hasil kunjungan ini, BRMP Sulbar merekomendasikan kepada ppl agar cpcl segera diusulkan sehingga program-program strategis dari Kementerian Pertanian dapat segera menyentuh kebutuhan infrastruktur dasar, seperti perbaikan irigasi dan fasilitas perpompaan. Upaya ini penting dalam rangka peningkatan IP dan produksi padi, guna mendukung target swasembada pangan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden RI.